20 May 2010

Demi Jabatan Presiden, Obama Korbankan Pendeta

ImageNEW YORK – Pendeta kontroversial Jeremiah Wright, mantan pendeta Presiden Barack Obama, menuding sang presiden AS telah mengorbankan dirinya demi bisa menduduki kursi presiden.
Pendeta asal Chicago tersebut, yang telah dua tahun ini berseteru dengan pemerintahan Obama, mengatakan kepada sebuah kelompok penggalang dana untuk benua Afrika bahwa permohonannya untuk dapat mencairkan dana yang dibekukan untuk dipergunakan di Haiti yang diguncang gempa tampaknya akan diabaikan.


“Tidak ada orang dalam pemerintahan Obama yang bersedia menjawab saya, mendengarkan saya, berbicara kepada saya, atau membaca apa pun yang saya tulis kepada mereka. Saya adalah ‘racun,’ menurut istilah pemerintahan Obama,” tulis Wright dalam sebuah surat untuk presiden Africa 6000 International awal tahun ini.


“Saya adalah ‘radioaktif.’ Ketika Obama mengabaikan saya, secara harfiah dia betul-betul melempar saya ke bawah bus!” tulisnya (throw under the bus: peribahasa dalam bahasa Inggris). “Saran macam apa pun yang saya tawarkan akan dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari. Tolong pahami itu!”


Ketika ia masih menjadi senator, Obama memutuskan hubungan dengan Wright setelah pernyataan sang pendeta menjadi sensasi di internet pada musim semi 2008.


Ketika tampil di hadapan National Press Club pada April 2008, Wright mengklaim bahwa pemerintah AS bisa menanamkan penyakit AIDS pada komunitas kulit hitam, ia memuji pemimpin Nation of Islam Louis Farrakhan, dan mengatakan bahwa Obama menghindari dirinya untuk mencapai tujuan politik meski secara pribadi setuju dengan dirinya.


Obama mengecam Wright dan menyebutnya “pemecah belah dan penghancur.” Obama kemudian memutuskan huungan sama sekali dengan pendeta tersebut dan meninggalkan gereja Wright.


Tahun 2008 lalu, Wright pernah mengimbau warga kulit hitam sebaiknya tidak menyanyikan “Tuhan memberkati Amerika” melainkan “Tuhan mengutuk Amerika.”


Wright menikahkan Obama dengan istrinya, Michelle, membaptis kedua putri mereka, namanya disebut dalam buku Obama, The Audacity of Hope.


Dalam peninjauan khotbah Wright oleh agensi berita ABC News, ditemukan beberapa kali kecaman terhadap AS yang didasarkan pada pembacaan Injil dan perlakuan terhadap masyarakat kulit hitam.


“Pemerintah mencekoki mereka (orang-orang kulit hitam) dengan obat terlarang, membangun penjara yang lebih besar, kemudian meminta kita menyanyikan ‘Tuhan memberkati Amerika?’ Tidak, tidak, Tuhan mengutuk Amerika, itu yang ada dalam Alkitab karena (pemerintah AS) membunuh orang-orang tidak bersalah,” kata Wright dalam khotbaah tahun 2003. “Tuhan mengutuk Amerika karena memperlakukan warga negara tidak seperti manusia. Tuhan mengutuk Amerika selama bertindak seperti Tuhan dan merasa superior.”


Wright juga mengatakan bahwa serangan al-Qaeda terjadi karena terorisme AS sendiri.


“Kita mendukung terorisme negara terhadap Palestina dan kaum kulit hitam Afrika, kini kita marah karena hal-hal yang telah kita lakukan di luar negeri kini berbalik di halaman depan kita,” kata Wright pada tahun 2001.


Gedung Putih tidak merespons pertanyaan yang meminta komentar resmi pada hari Senin terkait pernyataan Wright. Kantor berita AP meninggalkan sejumlah pesan telepon kepada Wright di gerejanya, Trinity United Church of Christ, namun pesan-pesan tersebut tidak dijawab. Juru bicara Wright, putrinya sendiri Jerri Wright, tidak bersedia memberikan komentar langsung terkait isi surat tersebut.


Surat tersebut dikirimkan tanggal 18 Februari kepada Joseph Prischak, presiden Africa 6000 International. Wright kemudian setuju menulis surat untuk Menteri Keuangan AS Timothy Geithner


Surat asli Wright yang mengecam perlakuan Obama terhadap dirinya muncul dalam sebuah gugatan yang dilayangkan oleh tahanan federal Arthur Morrison, mantan manajer legenda tinju Muhammad Ali yang dinyatakan bersalah karena melakukan ancaman via telepon.


Charles Lotton, asisten eksekutif Wright, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa ia telah mengirimkan faks salinan surat tersebut keppada pengacara Morrison, seperti yang diminta. Salinan surat bertandatangan Wright tersebut menunjukkan bahwa surat itu dikirimkan dari Trinity United Church of Christ di Chicago pada 31 Maret kepada nomor faks firma hukum James Goodwin di Tulsa, Oklahoma.


Prischak, dari Africa 6000 International, adalah seorang mitra bisnis Morrison, yang dipenjarakan selama hampir 18 tahun setelah ia dinyatakan bersalah atas 14 tuntutan, termasuk kejahatan elektronik dan ancaman telepon yang dilakukan antara 1989 hingga 1992.


Dalam surat tertanggal 11 Februari, Prischak memberitahu Wright bahwa ia membutuhkan bantuan sang pendeta untuk menghubungi Departemen Keuangan AS. Ia mengatakan bahwa Uday Hussein, putra Saddam Hussein, mengamanatkan dana sebanyak 87 juta poundsterling Inggris kepada Morrison dan Ali pada tahun 1990 untuk membeli obat-obatan, susu, dan makanan untuk anak-anak Irak.


Prischak mengatakan uang tersebut tidak pernah dikeluarkan karena Morrison dipenjara. Ia meminta bantuan Wright untuk melobi pemerintah AS agar mengizinkan bunga dari dana tersebut sebesar 25 juta pound Inggrs dari uang yang disimpan di rekening luar negeri untuk dikirimkan kepada kelompok bantuan anak-anak Haiti.


sumber: suaramedia

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Demi Jabatan Presiden, Obama Korbankan Pendeta Deskripsi: NEW YORK – Pendeta kontroversial Jeremiah Wright, mantan pendeta Presiden Barack Obama, menuding sang presiden AS telah mengorbankan dirinya... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►