
Pihak berwenang Indonesia hanya "mengeluhkan" bahwa sekitar 1800 ton kargo, yang dikategorikan sebagai limbah metal bekas, telah terkontaminasi dengan campuran cairan dan limbah. Pemerintah Indonesia meminta agar kontainer-kontainer tersebut dikembalikan ke Inggris.
Dibawah hukum internasional yang mengatur ekspor limbah global, Indonesia diperbolehkan untuk menerima metal bekas untuk daur ulang. Akan tetapi limbah beracun tidak boleh diekspor.
EA yang memiliki tim untuk melacak dan menuntut kejahatan lingkungan yang mengekspor limbah beracun secara ilegal, sedang mengambil tindakan untuk memastikan agar kontainer-kontainer tersebut dapat dikembalikan ke Inggris secara utuh.
EA telah memulai investigasi dan berkoordinasi dengan pihak berwenang di Indonesia. Kontainer-kontainer tersebut akan segera dibebaskan oleh kewenangan Indonesia untuk dikembalikan pada akhir bulan Maret. Proses pengiriman akan memakan waktu sekitar satu bulan untuk sampai ke Inggris.
“Kami bekerja sama dengan kewenangan Indonesia untuk mencari tahu fakta-fakta dari kasus ini," kata kepala Tim Kejahatan Nasional Environment Agency Andy Higham, dalam keterangan pers Kedutaan Besar Inggris yang dikirim kepada okezone, Senin (19/3/2012).
“Ekspor limbah secara ilegal beresiko mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan di negara tujuan ekspor, hal ini juga menyalahi aturan bisnis daur ulang di Inggris. Ada pasar ekspor yang sah untuk materi-materi daur ulang. Akan tetapi, kami akan mengambil langkah tegas untuk bukti-bukti yang menunjukkan bahwa limbah tersebut diekspor secara ilegal,” imbuh Higham.
EA akan mengawasi kedatangan kontainer-kontainer sebelum melakukan inspeksi dari muatan kontainer tersebut. Inspeksi ini akan memakan waktu lama dan perlu dilakukan pengasapan terlebih dahulu demi menjamin keselamatan para petugas yang mencatat proses pengiriman. [Islam Times/on/Sindo/Okezone]