Krisis politik yang melanda Timur Tengah bisa menyebabkan kekacauan investasi di Eropa dan AS, hal ini diingatkan oleh pemerintahan Italia Sabtu (5/3).
Menteri Keuangan Italia Giulio Tremonti meski tidak secara langsung menunjuk Libia atau dana investasi asal negara tersebut mengaku merasa khawatir akan keberadaan dana investasi di Eropa. Italia kemungkinan akan mengalami kerugian besar jika Otoritas Investasi Libia tiba-tiba menghentikan investasi mereka seiring semakin panasnya suhu politik di negara tersebut.
Libia menamkan banyak investasi di beberapa perusahaan besar Italia seperti Bank Unicredit, klub sepak bola Juventus, dan perusahaan teknik Finmeccanica.
Seperti dikutip stasiun televisi Italia RAI, Tremonti mempertanyakan apa yang akan terjadinya seandainya pasukan revolusioner di Afrika Utara tiba-tiba mengatakan, "Dana tersebut adalah milik kami dan kami menginginkan dana tersebut kembali."
"Pikirkan akibat dari hal tersebut," tegas Tremonti.
Libia memiliki dana cair sebesar US$70 miliar (sekitar Rp615,5 triliun) hasil dari penjualan minyak dan gas bumi yang sangat berlimpah. Namun, mayoritas uang tersebut dikuasai Moammar Khadafi dan keluarganya yang diperkirakan memiliki investasi di berbagai negara Eropa termasuk di Italia, Inggris, dan Belanda.