Hamzah al-Hassan, analis politik dan penulis Arab Saudi mengatakan, "Menyusul revolusi rakyat di sejumlah negara Arab, para pejabat Amerika begitu ketakutan akan tumbangnya kerajaan Arab Saudi dan untuk itu mereka mengusulkan kepada Raja Abdullah agar memberikan janji bantuan, tunjangan dan kenaikan gaji guna menarik kepercayaan rakyat."
"Keputusan Raja Abdullah untuk membagikan uang sama saja dengan perbuatan menyogok rakyat agar mereka tidak menuntut perubahan politik di negara ini," ungkap al-Hassan kepada televisi Alalam Kamis malam (24/2).
Al-Hassan menyatakan, "Pemerintah Arab Saudi telah mengagendakan program insentif kepada rakyatnya dan salah satu contohnya adalah langkah Raja Abdullah memberikan janji 30 milyar riyal Saudi yang akan dialokasikan untuk pemberian utang kepada masyarakat. Kemudian, anggaran dana properti juga dinaikkan 40 milyar riyal Saudi. Selain itu, gaji para karyawan juga dinaikkan 15 persen untuk mengimbangi kenaikan harga barang. Langkah seperti ini sejatinya untuk menyogok rakyat agar tidak menuntut perubahan politik.
Menurutnya, langkah ini dilakukan selain menyaksikan bagaimana rakyat negara-negara Arab bangkit menentang pemerintahnya dan menuntut perubahan politik sebenarnya berasal dari nasihat Amerika kepada Arab Saudi guna mencegah tumbangnya rezim berkuasa di negara ini.
"Penguasa Arab Saudi hanya akan memberikan insentif materi dan tidak akan pernah ada perubahan politik seperti pembebasan tahanan politik, pemberantasan korupsi dan lain-lain," jelas analis politik Saudi ini.
"Janji pemberian tunjangan ini sama seperti janji-janji lainnya yang telah disampaikan para pejabat Saudi selama ini dan tidak pernah ada realisasinya," tambahnya.
Hamzah al-Hassan mengatakan, "Pemerintah Arab Saudi tidak akan melakukan perubahan apapun, kecuali setelah ditekan oleh rakyat atau pihak asing."
Setelah menjelaskan soal janji bantuan Raja Abdullah, al-Hassan menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diambil ini tidak dapat mencegah aksi demonstrasi besar yang akan diselenggarakan pada 11 Maret mendatang. Diingatkannya, "Undangan telah disebarkan kepada seluruh warga Saudi dengan berbagai cara dan warga telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan aksi demonstrasi di daerahnya masing-masing."
Di akhir penjelasannya, al-Hassan mengatakan, "Aksi suap materi Raja Abdullah hanya upaya untuk melemahkan motifasi rakyat bangkit melakukan aksi unjuk rasa." (IRIB/SL)