Aturan baru yang telah diterapkan di Gerrit Rietveld College yang terletak di kota Utrecht ini telah menimbulkan protes di kalangan mahasiswi muslim di kampus tersebut.
Salah satu anggota dewan kota Utrecht mengatakan apa yang terjadi di perguruan tinggi tidak selalu jujur dan mahasiswa menghadapi aturan ketat sampai usia 14 tahun.
Beberapa hari yang lalu, salah satu guru sekolah meminta seorang mahasiswi Muslim melepas cadarnya dan meminta mahasiswi tersebut untuk memperhatikan aturan baru yang diterapkan.
Beberapa guru bahkan mencoba menarik sendiri cadar yang dikenakan mahasiswi muslim, suatu tindakan yang benar-benar menghina dan dianggap sebagai pelanggaran terhadap privasi.
Salah satu mahasiswi dilaporkan telah sakit selama empat minggu karena sangat terhina atas insiden tersebut yang terjadi di kampus.
Seorang anggota dewan kota Amsterdam bereaksi terhadap berita tersebut, mengatakan dia menyetujui aturan yang melarang menutupi wajah. Dia menyatakan bahwa jika aturan tersebut mulai membuat masalah maka akan lebih baik untuk melarang jilbab sepenuhnya.
Baru-baru ini banyak perdebatan atas jilbab Islam di negara-negara Eropa yang mengarah ke bagian peraturan yang mencegah perempuan Muslim dari mengenakan jilbab mereka sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Aturan baru yang disahkan beberapa waktu yang lalu di Perancis menganggap menutupi wajah di tempat umum sebagai suatu pelanggaran.(eramuslim.com)