ABUJA – Penunjukan seorang Muslim, Namadi Sambo, sebagai wakil presiden baru Nigeria mendampingi Goodluck Jonathan mendatangkan kekhawatiran di wilayah utara mengenai adanya konspirasi Kristen untuk memulihkan pemerintahan.
Parlemen Nigeria pada hari Selasa menyetujui nama Sambo, seorang Muslim utara, sebagai wakil presiden baru negara Afrika kaya minyak tersebut.
Sambo, seorang arsitek berusia 55 tahun, sebelumnya menjadi gubernur negara bagian Kaduna di utara Nigeria sejak tahun 2007.
Pengesahan nama Sambo berjalan mulus di Senat, majelis tinggi parlemen yang dengan suara bulat memberikan suara dalam voting yang hanya berlangsung kurang dari tiga menit.
Beberapa menit kemudian, DPR juga memberikan suara bulat, namun sebelumnya terjadi perdebatan antara sejumlah anggota dewan yang ingin menunda pengambilan suara.
“Dengan ini, Senat menegaskan nominasi Namadi Sambo sebagai wakil presiden dari.. federasi,” kata David Mark, juru bicara Senat, setelah pengambilan suara.
Presiden Goodluck Jonathan, seorang Kristen dari selatan, yang diambil sumpah jabatan pada tanggal 6 Mei lalu setelah menjadi wakil Umaru Yar’Adua, menghadirkan kejutan ketika ia memilih Sambo, nama yang belum pernah diasumsikan sebelumnya, sebagai wakil.
Yar’Adua, yang berasal dari utara, wafat awal bulan ini setelah sakit keras bulan November tahun lalu. Jonathan, yang berasal dari kawasan Delta Niger yang kaya minyak, berdasar konstitusi menjadi penerus Yar’Adua.
Keseimbangan kekuasan antara kawasan utara yang mayoritas dihuni masyarakat Muslim dan kawasan selatan yang didominasi Kristen adalah hal yang penting dalam pemerintahan negara Afrika berpenduduk terpadat tersebut. Di Nigeria sering kali terjadi ketegangan etnis dan keagamaan yang berujung pada pertumpahan darah dan menelan ratusan nyawa.
Berdasarkan kesepakatan partai penguasa, kekuasaan di tingkat nasional digilir antara utara dan selatan setiap dua pemilihan sekali. Kematian ar’Adua dalam masa jabatan pertama mengacaukan keseimbangan tersebut.
Sambo adalah pendatang baru yang teranyar dalam lingkar kekuasaan Jonathan. Sejak Yar’Adua jatuh sakit, Jonathan mulai menggusur orang-orang Yar’Adua.
Jonathan membongkar kabinet Yar’Adua, mencopot ketua komisi elektoral dan petinggi perusahaan minyak dalam langkah untuk melanggengkan kekuasaannya.
Sambo, yang tiba-tiba muncul di dunia politik saat terpilih menjadi gubernur negara bagian Kaduna. Sebelumnya, ia merupakan seorang pengusaha yang menjalankan perusahaan teknik sipil dan konstruksi.
Bahkan saat menjabat sebagai gubernur, Sambo tidak lantang berbicara.
“Dia (Sambo) orang baru, baik dalam kancah politik regional maupun nasional,” kata Shehu Sani, pengamat politik dan aktivis negara bagian Kaduna.
“Sambo adalah seorang teknokrat pekerja heras, tapi ia tidak punya kekuatan politik dan pengaruh di kawasan utara untuk memobilisasi dukungan bagi Jonathan,” tambah Sani.
Namun, penunjukan Sambo sebagai wakil presiden memicu ketegangan di negara bagian yang dulu dinahkodainya.
Patrick Yakowa, seorang Kristen yang merupakan deputi gubernur Kaduna, secara otomatis akan menjadi Gubernur. Namun, kalangan utara berpendapat bahwa hal itu merupakan sebuah plot Kristen yang direncanakan mantan presiden Olusegun Obasanjo untuk mengalihkan kekuasaan politik kepada minoritas Kristen di negara bagian Kaduna.
Kaduna berbatasan dengan negara bagian Plateau, yang menjadi tempat pembantaian sektarian di dalam dan di sekitar kota Jos yang menewaskan ratusan orang.
Kaduna juga merupakan satu dari 12 negara bagian di Nigeria yang menerapkan hukum Syariah sebagai bagian dari sistem hukum. Pengadilan Syariah Kaduna pada bulan Maret melarang sebuah kelompok HAM setempat karena mempermasalahkan penanganan pencurian di internet.
(suaramedia)