NEW YORK – Upaya pengeboman yang gagal di New York, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu 1 Mei lalu, masih belum jelas apa motifnya. Tetapi spekulasi berkembang jika aksi tersebut terkait pelecahan atas Nabi Muhammad SAW oleh sebuah program animasi AS beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) dibiarkan terparkir tanpa jelas di kawasan Times Square, New York pekan lalu. Setelah diselidiki, pihak berwenang setempat justru menemukan bahan peledak yang cukup untuk menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa.
Dalam sekejap kepolisian New York beserta pihak berwenang AS lainnya melakukan pengamanan di sekitar lokasi ancaman bom. Mereka pun segera menjinakan bom yang berada di dalam mobil Nissan Pathfinder keluaran 1993 itu. Beruntung bom di dalam mobil tersebut gagal meledak.
Pihak berwenang AS pun segera memburu pelaku dari ancaman bom yang gagal ini. Mereka pun berhasil menangkap seorang warga AS keturunan Pakistan Faisal Shahzad yang diduga terlibat dalam aksi pengeboman gagal ini. Shahzad pun ditangkap saat hendak kabur menuju Dubai dari Bandara Internasional John F Kennedy.
Banyak dugaan di belakang aksi pengeboman yang gagal ini. Sebelumnya upaya pengeboman ini ditengarai terkait dengan aksi teror yang dilakukan kelompok Taliban Pakistan, menyusul adanya rekaman video yang mengklaim jika Taliban yang bertanggung jawab atas serangan gagal ini.
Tetapi pihak Kepolisian New York sendiri menepis klaim tersebut, karena mereka tidak menemukan adanya bukti mengenai keterlibatan dalam insiden ini.
Spekulasi lain yang berkembang menyatakan, jika pelaku hanya ingin menciptakan teror di New York, mengingat dia menempatkan mobil berisi bahan peledak tersebut di kawasan padat di Times Square. Mobil itu diparkir di jalan dengan restoran dan teater Broadway yang saat itu sedang mementaskan " The Lion King". Wilayah itu sendiri masih dipadati oleh pengunjung meskipun waktu sudah memasuki tengah lain.
Kemungkinan lain dari aksi peledakan yang gagal ini adalah berkaitan dengan program animasi "South Park" yang beberapa waktu lalu menyiarkan tayangan yang menghina Nabi Muhammad SAW.
Kecurigaan ini tampak karena mobil berisi bahan peledak tersebut diparkir berdekatan dengan kantor Viacom Inc, yang memiliki Comedy Central sebagai pemegang hak siar dari "South Park". Sebelumnya kelompok radikal Revolution Muslim menilai jika "South Park" dianggap telah menghina Nabi Muhammad yang diumpamakan dengan beruang.
Alhasil kedua produser dari acara animasi yang terkenal di AS tersebut, bahkan diperingkatkan dapat berakhir dengan kematian, seperti halnya sutradara Belanda Theo Van Gogh yang dianggap telah mempermalukan Islam dengan filmnya yang memojokan perempuan Muslim.
Namun semua dari dugaan tersebut hanyalah sebuah spekulasi yang belum jelas buktinya. Pihak berwenang AS sendiri hingga kini masih terus melanjutkan penyelidikan atas insiden ini. Tetapi Jaksa Agung AS Eric Holder menyatakan jika aksi teror ini jelas memang ditujukan untuk melukai warga Amerika(sm)