PDIP Masih Perimbangkan Antara Mega Atau Jokowi. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menegaskan kembali bahwa partainya hingga Jumat malam belum menetapkan siapa yang bakal menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 Juli 2014.
Tjahjo melalui pesan singkatnya kepada Antara di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa pernyataan itu sekaligus meluruskan pemberitaan di media online yang memutarbalikkan pernyataannya ketika memberikan arahan kepada struktur PDI Perjuangan se-Indonesia dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Sekretaris DPD PDI Perjuangan se-Indonesia di Jakarta, Rabu (29/1).
Dalam rakornas tersebut ditegaskan kembali bahwa target partainya harus di atas 20 persen dari total suara sah pemilu anggota legislatif, 9 April 2014.
Oleh sebab itu, kata Tjahjo yang juga alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, konsentrasi PDI Perjuangan pada pemilu anggota legislatif 2014 untuk mencapai suara maksimal.
Pasalnya, kata anggota Komisi I DPR RI itu, dengan perolehan suara di atas 20 persen dari total suara sah pemilu anggota legislatif mendatang, partainya akan mampu mendukung pemerintahan yang kuat ke depan.
Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh struktur partai dan calon anggota legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan bersama elemen masyarakat lainnya yang ingin perubahan dapat maksimal menggerakkan seluruh anggota masyarakat yang mempunyai hak pilih.
Kendati demikian, kata Tjahjo, partainya selalu mencermati berbagai hasil lembaga survei independen yang masih menempatkan dua kader PDI Perjuangan, yaitu Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PDI Perjuangan) dan Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta) yang masuk radar survei pilihan masyarakat dari lima besar capres lainnya.
Selain itu, partainya selalu memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi masyarakat dan mencermati setiap gelagat dinamika politik nasional terkait dengan persiapan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, 9 Juli mendatang.
"Sebagai parpol, PDI Perjuangan tentu mempunyai aturan mekanismenya di dalam menetapkan kapan partai akan mendeklarasi capresnya. Demikian juga, untuk mengambil keputusan menentukan siapa capres dan cawapres," tegasnya.
Yang sudah diputuskan partai, lanjut Tjahjo, yakni menyerahkan mandatnya kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, termasuk mencermati momentum waktu yang tepat untuk deklarasinya.
PDI Perjuangan juga tidak mempersoalkan partai-partai yang sedang konvensi atau sudah deklarasi calon presiden dan calon wakil presidennya. "Itu hak politik partai," katanya.
Menurut Tjahjo, hasil survei bukan menjadi satu-satunya alat pengambilan keputusan politik partai. Ada aspek lain yang tentunya menjadi pertimbangan politik PDI Perjuangan dan ini menjadi bagian dari strategi partai.
"Ya, perlu kesabaran revolusioner, khususnya jajaran PDI Perjuangan," kata Tjahjo yang pada pemilu mendatang ikut memperebutkan kursi DPR RI di Daerah Pemilihan Jawa Tengah I (Kota/Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kabupaten Kendal).