Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem memperingatkan bahwa serangan militer terhadap Iran akan menyeret seluruh Timur Tengah ke dalam perang.
"Amerika Serikat tahu bahwa jika ada serangan terhadap Iran, ini berarti seluruh wilayah akan berkobar, sebuah perang tak terbatas," kata Sheikh Qassem dalam wawancara dengan Reuters.
"Israel bisa memulai perang, tetapi mereka tidak tahu skala konsekuensi dan tidak mampu mengendalikannya," tambahnya.
Para pejabat Zionis baru-baru ini mengintensifkan retorika perang mereka, mengancam Iran dengan serangan militer jika sanksi AS terhadap negara itu, gagal untuk memaksa Tehran meninggalkan program nuklir sipilnya.
Seraya menyinggung friksi tajam di antara pejabat Washington dan Tel Aviv tentang serangan ke Iran, Sheikh Qassem menandaskan, Israel tidak memiliki kemampuan maupun keberanian untuk berperang sendiri dengan Iran, sementara AS memiliki keraguan mengingat bahaya perang itu dan pemilu presiden mendatang di AS.
Dia menambahkan bahwa Washington percaya konflik dengan Iran akan menempatkan pasukan dan sekutunya di wilayah ini menghadapi resiko, dan akan memperdalam krisis ekonomi global dengan mendorong peningkatan harga minyak.
Ketika ditanya apakah Hizbullah akan menyerang Israel sebagai balasan atas setiap serangan terhadap Republik Islam, Sheikh Qassem mengatakan, Iran bisa mempertahankan diri, tetapi serangan itu akan memicu seluruh wilayah.
Dia menjelaskan bahwa Hizbullah memiliki kebijakan defensif terhadap Israel, tapi selalu mempersiapkan diri dan tidak akan berhenti mempersiapkan diri, karena kelompok ini meyakini bahwa Israel selalu bersiap-siap untuk menyerang.